Wednesday, February 12, 2025

Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه Murid Teladan Aisyah


[Gambar Illustrasi]


Nama lengkapnya, yaitu Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه bin Sa’d bin Zurarah bin Adas al-Anshariyah an-Najjariyah al-Madaniyah. Kakeknya termasuk generasi sahabat besar dari kaum Anshar. Ibunya bernama Salimah binti Hakim bin Hasyim bin Qawalah. Tidak hanya ia menjadi rujukan wanita tabiin saat menjadi ahli hadis, ahli fikih,  tsiqah dan hujahnya kuat.Di masa Islam, ada ulama perempuan terkemuka serta  masyhur di kalangan para ulama. Ia murid teladan Ummul Mukminin  Saiyiddah Aisyah  رضي الله عنه.  Dialah Amrah binti  Abdurrahmanرضي الله عنه.

Amrah binti  Abdurrahmanرضي الله عنه. dinilai sebagai penerus  dari  gurunya, Sayyidah Aisyah Umm Mukminin رضي الله عنه.. dalam menyampaikan hadis-hadis Rasulullah ﷺ. 

Selain ahli hadis, Amrah  binti  Abdurrahmanرضي الله عنه juga ahli fikih. Ia merupakan  salah satu generasi tabiin perempuan yang cemerlang. Imam Az Dzahabi  berkata, 

“la adalah seorang wanita alim, ahli fikih, menjadi hujah dan banyak ilmunya.”

Dalam bimbingan Sayyidah Aisyah Umm Mukminin رضي الله عنه.keilmuan Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه berkembang dengan pesat. Allah menganugerahinya dengan daya ingat kuat sehingga menjadikannya seorang murid brilian yang menghafal hadis-hadis riwayat  Sayyidah Aisyah Umm Mukminin رضي الله عنه.

Tak ayal, ia menjadi rujukan wanita tabiin saat menjadi ahli hadis, ahli fikih, tsiqah dan hujahnya kuat.

Bahkan Khalifah Umar bin Abdul Aziz sangat mengkhawatirkan lenyapnya ilmu dan wafatnya para pemiliknya. Maka ia memerintahkan untuk memulai pembukuan hadis yang didasarkan pada pendapat para ulama serta tabiin senior di masanya, dan mengharap kejelasan dari pendapat dan ijtihad mereka.

Dalam kitab at Thabaqat oleh lbnu Sa’ad,. kitab Ma’rifah wa Al Tarikh’ oleh al-Baswiy, dan Taqyid al ilmi oleh Khathib al Baghdadi, diriwayatkan bahwa Abdullah bin Dinar berkata, “Umar bin Abdul Aziz menulis surat melalui al Barid kepada Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin Hazm di Madinah.

Di antara isi surat tersebut adalah: “Lihat hadis Rasulullahﷺ. atau Sunah yang terlewat atau hadis Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه, maka tuliskanlah. Saya khawatir lenyapnya ilmu dan perginya para ulama.”

Permintaan Umar bin Abdul Aziz kepada pegawainya di Madinah untuk membukukan hadis Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه memiliki alasan kuat. Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه  mengetahui banyak tentang hadis Aisyah. Ia juga mengetahui secara khusus tentang perilaku Rasulullahﷺ.Hal ini diperkuat dengan riwayat tentang perkataan Qasim bin Muhammad kepada Imam az Zuhri, “Saya melihatmu sangat cinta menjaga ilmu. Maukah engkau menunjukkan diriku pada wadah besarnya?” Ia menjawab, ‘Ya. Engkau pergi ke tempat Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه. Sebab dulu ia berada dalam bimbingan  Sayyidah Aisyah Umm Mukminin رضي الله عنه.” Imam az Zuhri menceritakan, “Maka saya mendatanginya. Saya mendapati dirinya laksana lautan yang tak pernah surut.”

Kesan mendalam Khalifah Umar bin Abdul Aziz kepada sosok Amrahرضي الله عنه tercermin dari ungkapan beliau tentangnya. “Tidak tersisa lagi orang yang paling mengerti hadis Sayyidah Aisyah Umm Mukminin رضي الله عنهlebih dari Amrahرضي الله عنه.”

Amrah adalah murid terbaik dari didikan  Sayyidah Aisyah Umm Mukminin رضي الله عنه. Kecerdasannya hampir menyerupai kecerdasan gurunya. Setiap hari selalu ia gunakan untuk belajar langsung di kediaman  Sayyidah Aisyah Umm Mukminin رضي الله عنه tersebut. Dalam diri Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه  terhimpun sifat-sifat yang tidak dimiliki wanita kebanyakan di masanya.

Di antara keunggulan Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه yaitu pemahaman mendalam dan pengalamannya pada hadis Nabi dan ketepatan riwayat dan pemahamannya. Inilah yang menambah nilai keunggulan Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه dalam dunia riwayat dan hadis.

Selain meriwayatkan hadis Sayyidah Aisyah Umm Mukminin رضي الله عنه, Ia juga meriwayatkan hadis dari Ummul Mukminin Ummu Salamah dan juga dari saudara perempuannya seibu, Ummu Hisyam binti Haritsah bin Nu’man al Anshariyahرضي الله عنه, Habibah binti Sahl, Hamnah binti Jahsy dan lainnya.Banyak tabiin senior dan ulamanya meriwayatkan hadis dari Amrah, seperti anaknya sendiri Abu Rijal Muhammad bin Abdurrahman, dan kedua cucunya, Haritsah dan Muhammad putra Muhammad, keponakannya Qadhi Abu Bakar bin Hazm; juga az Zuhri, Yahya bin Said al Anshad, Urwah bin Zubair, Sulaiman bin Yasar, dan lainnya. Hadis-hadis Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه  tersebar dalam buku-buku Islam.

Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه adalah murid terbaik dari didikan  Sayyidah Aisyah Umm Mukminin رضي الله عنه. Kecerdasannya hampir menyerupai kecerdasan gurunya. Setiap hari selalu ia gunakan untuk belajar langsung di kediaman ummul mukminin tersebut. Dalam diri Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه  terhimpun sifat-sifat yang tidak dimiliki perempuan kebanyakan di masanya. Di antara keunggulan Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه yaitu pemahaman mendalam dan pengalamannya pada hadis Nabi dan ketepatan riwayat dan pemahamannya.

Inilah yang menambah nilai keunggulan Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه dalam dunia riwayat dan hadis. Selain meriwayatkan hadis Aisyah, ia juga meriwayatkan hadis dari Ummul Mukminin Ummu Salamahرضي الله عنه dan juga dari saudara perempuannya seibu, Ummu Hisyam binti Haritsah bin Nu’man al Anshariyahرضي الله عنه, Habibah binti Sahl, Hamnah binti Jahsy dan lainnya. Banyak tabiin senior dan ulamanya meriwayatkan hadis dari Amrah, seperti anaknya sendiri Abu Rijal Muhammad bin Abdurrahman, dan kedua cucunya, Haritsah dan Muhammad putra Muhammad, keponakannya Qadhi Abu Bakar bin Hazm; juga az Zuhri, Yahya bin Said al Anshadرضي الله عنه, Urwah bin Zubairرضي الله عنه, Sulaiman bin Yasarرضي الله عنه, dan lainnya.

Hadis-hadis Amrahرضي الله عنه tersebar dalam buku-buku Islam. Termasuk riwayat Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه  dalam bidang fikih dan sejarah adalah cerita yang dikisahkan oleh Yahya bin Said bahwa Amrahرضي الله عنه berkata, “Saya mendengar Aisyahرضي الله عنه berkata, ‘Kami melakukan perjalanan bersama Rasulullah saw. selama lima malam terakhir pada Zulkaidah. Kami hanya mengingat bahwa itu adalah haji. Ketika kami mendekati Makkah, Rasulullah memerintahkan siapa pun yang tidak membawa hewan kurban apabila bertawaf di Kabah dan berjalan antara bukit Shafa dan Marwah agar bertahallul.’.”

Yahya bin Said berkata, “Saya mengingat hadis ini dari Qasim bin Muhammad. Ia berkata, “Sungguh demi Allah, riwayat hadis ini telah sampai padamu apa adanya.” Ali bin Madini, seorang imam terkenal dalam ilmu hadis, apabila disebut nama Amrah maka ia memuliakan kedudukannya. “Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه  salah satu perawi tsiqah yang mengetahui Aisyah serta cerita yang tepat tentangnya,” ujarnya.

Sufyan bin Uyainah mengakui kapasitas ilmunya, “Orang yang paling mengerti hadis-hadis Aisyah ada tiga, yaitu Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar ash-Shiddiq, Urwah bin Zubair, dan Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه.” Pada 98 H, Amrah binti Abdurrahman wafat dan dikuburkan dekat pemakaman Baqi di Madinah al Munawwarah.

Termasuk riwayat Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه  dalam bidang fikih dan sejarah adalah cerita yang dikisahkan oleh Yahya bin Said, bahwa Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه  berkata, “Saya mendengar Aisyah berkata, ‘Kami melakukan perjalanan bersama Rasulullah ﷺ. selama lima malam terakhir di bulan Dzulqa’dah. Kami hanya mengingat bahwa itu adalah haji. Ketika kami mendekati Makkah, Rasulullah ﷺ memerintahkan siapa pun yang tak membawa hewan kurban, apabila bertawaf di Kabah dan berjalan antara bukit Shafa dan Marwah, agar bertahallul.’”

Yahya bin Said berkata, “Saya mengingat hadis ini dari Qasim bin Muhammad. Ia berkata, ‘Sungguh demi Allah, riwayat hadis ini telah sampai padamu apa adanya.” Hal ini telah diriwayatkan melalui sanad yang berbeza oleh 'Aishah. 

 

Versi ini mempunyai perkataan: "Dia mandi setiap kali solat."

Abu Dawud berkata: Al-Qasim b. Mabrur meriwayatkan dari Yunus dari Ibnu Shihab  dari  Amrah daripada 'Aishah daripada Ummu Habibah binti Jahsy. Begitu juga, ia  adalah  diriwayatkan oleh Ma'mar daripada al-Zuhri daripada 'Amrah daripada ' Aishah. Ma'mar kadang-kadang  melaporkan dari 'Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه  atas kuasa  Ummu Habibah dengan kesan yang sama. 

Begitu juga yang dilaporkan oleh Ibrahim b. Sa'd dan Ibn 'Uyainah daripada  al-Zuhri daripada  'Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه  daripada 'Aishah. Ibn 'Uyainah berkata dalam versinya: Dia (al-Zuhri) tidak berkata  bahawa Nabi (ﷺ) memerintahkannya untuk mandi. Ia juga telah dihantar  oleh al-Awza'i dengan cara yang serupa. 

Dalam versi ini dia berkata: 'Aishah berkata: Dia pernah mengambil  mandi untuk solat sangat.


Hadith Riwayat Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه 

Hadith2 Riwayat Amrah Binti Abdul Rahmanرضي الله عنه. [1]  

Nombor Hadis: 626
Daripada: Sunan Ibn Majah. 

Bab 3, Bab-bab Wuduk Kering Diriwayatkan/Penguasa;


Diriwayatkan daripada 'Urwah bin Zubair dan 'Amrah binti 'Abdur-Rahman 
bahawa 'Aisyah isteri Rasulullah (saw) berkata: "Umm Habibah binti Jahsy  mengalami pendarahan yang berpanjangan selama tujuh tahun ketika dia  berkahwin dengan 'Abdur. -Rahman bin 'Awf dia mengadu tentang hal itu  kepada Nabi (saw) dan Nabi (saw) berkata: 'Itu bukan haid. Ia adalah urat,  maka apabila datang waktu haidmu, tinggalkan solat, dan apabila telah selesai,  mandilah kamu dan dirikanlah solat.'" 'Aisyah berkata: "Dia mandi setiap kali  solat kemudian menunaikan solat. Dia pernah duduk di dalam tab mandi  kepunyaan saudara perempuannya Zainab binti Jahsh dan air itu akan berubahmenjadi merah." (Sahih) [2] Bab:

Menyebut Perbezaan yang Dilaporkan dari Az-Zuhri

أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ، قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ، عَنْ يَحْيَى بْنِ سَعِيدٍ، عَنْ

 عَمْرَةَ، أَنَّهَا سَمِعَتْ 

عَائِشَةَ، تَقُولُ يُقْطَعُ فِي رُبُعِ دِينَارٍ فَصَاعِدًا ‏.‏ قَالَ أَبُو عَبْدِ الرَّحْمَنِ هَذَا

 الصَّوَابُ مِنْ حَدِيثِ يَحْيَى‏.


Diriwayatkan dari 'Amrah binti Abdurrahmanرضي الله عنه  bahawa dia mendengar Sayyidah Aisyah Umm Mukminin رضي الله عنه berkata:
"Tangan pencuri hendaklah dipotong kerana seperempat dinar atau lebih." (Sahih)
Abu 'Abdur-Rahman (An-Nasai) berkata: Ini adalah versi yang betul dari riwayat Yahya.
Rujukan : Sunan An Nasai /4924
Rujukan Dalam Buku: Buku 46, Hadis 55
Terjemahan Bahasa Inggeris : Vol -5 , Buku 46, Hadis 4928
[3] Sunan Abi Dawud » Purification (Kitab Al-Taharah) -

 كتاب الطهارة

حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ خَالِدِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَوْهَبٍ الْهَمْدَانِيُّ، حَدَّثَنِي اللَّيْثُ بْنُ

 سَعْدٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ عُرْوَةَ،

 عَنْ عَائِشَةَ، بِهَذَا الْحَدِيثِ قَالَ فِيهِ فَكَانَتْ تَغْتَسِلُ لِكُلِّ صَلاَةٍ ‏.‏ قَالَ أَبُو دَاوُدَ رَوَاهُ الْقَاسِمُ بْنُ مَبْرُورٍ عَنْ يُونُسَ عَنِ ابْنِ

 شِهَابٍ عَنْ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ بِنْتِ جَحْشٍ وَكَذَلِكَ رَوَاهُ مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ

 وَرُبَّمَا قَالَ مَعْمَرٌ عَنْ عَمْرَةَ عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ بِمَعْنَاهُ وَكَذَلِكَ رَوَاهُ إِبْرَاهِيمُ بْنُ سَعْدٍ وَابْنُ عُيَيْنَةَ عَنِ الزُّهْرِيِّ عَنْ

 عَمْرَةَ عَنْ عَائِشَةَ وَقَالَ ابْنُ عُيَيْنَةَ فِي حَدِيثِهِ وَلَمْ يَقُلْ إِنَّ النَّبِيَّ صلى

 الله عليه وسلم أَمَرَهَا أَنْ تَغْتَسِلَ ‏.‏ وَكَذَلِكَ رَوَاهُ الأَوْزَاعِيُّ أَيْضًا قَالَ فِيهِ قَالَتْ عَائِشَةُ فَكَانَتْ تَغْتَسِلُ لِكُلِّ صَلاَةٍ ‏.‏

 




 Author:


Allah

Allah

 Rasulullah

Rasulullah

رضي الله عنه

Allah

Allah

 Rasulullah

Rasulullah

Saiyidina Abu Bakar As Sidique رضي الله عنه

Saiyidina Umar Ibn Khattab رضي الله عنه

Saiyidina Uthman Ibn Affan رضي الله عنه

Saiyidina Ali bin Abu Talib رضي الله عنه

رضي الله عنه


 

 

 

No comments:

Post a Comment

Asim ibn Thabitرضي الله عنه,

ٱلزَّانِى لَا يَنكِحُ إِلَّا زَانِيَةً أَوْ مُشْرِكَةً وَٱلزَّانِيَةُ لَا يَنكِحُهَآ إِلّ ا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَٰلِكَ عَلَى ٱلْ...

Most Reads